Ingin Harga BBM Wajar, Arcandra Kumpulkan Pengtaktik SPBU

Wakil Menteri Energi bersama Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar hari ini, Jumat (18/1) mengumpulkan badan usaha penjual Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi. Alasannya yakni pemerintah ingin melihat kondisi harga BBM nonsubsidi adapun dijual masing-masing badan usaha.
Dengan pertemuan itu harapannya bisa mengetahui harga jual BBM nonsubsidi yang wajar. "Harus kita lihat harganya yang wajar sebagai apa," kata dia hadapan Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (18/1).
Berdasarkan informasi yang diterima Katadata.co.id, sejumlah badan bantuan yang ikut dalam dalam pembahasan tersebut adalah PT Pertamina (Persero), PT Shell Indonesia, Vivo, AKR Corporindo, bersama BP. Namun, Arcandra enggan membeberkan hasil pertemuan itu.
Harga BBM kini memang tengah menjadi perhatian pemerintah. Bahkan, kedalam kedalam pelantikan Direktur Pembinaan Hilir Kementerian ESDM Rizwi Hisjam, Menteri ESDM Ignasius Jonan meminta Rizwi dipimpin Arcandra agar dapat membuat suatu formula harga BBM yang wajar antara Indonesia.
“Jadi harganya tidak terterus banter, tidak terterus murah, eksklusifnya jenis BBM populer yang tidak dikendalikan efek Pemerintah,” kata Jonan berdasarkan situs resmi Direktorat Jenderal Migas.
Kementerian ESDM pun suah melontarkan wacana mengenai pengaturan harga BBM nonsubsidi. Nantinya, harga BBM bahwa tidak mendapatkan subsidi itu hendak dievaluasi setiap bulannya.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto tahu mengatakan sebelumnya badan upaya namun melapor perubahan harga BBM nonsubsidi secara tidak teratur. Mereka bisa melapor dua pekan sekali atau bahkan ebulan sekali.
(Baca: Harga BBM Nonsubsidi Akan Dievaluasi Setiap Bulan)
Pertimbangan Kementerian ESDM mengatur harga sebulan sekali agar tidak terlantas sering berubah selanjutnya menimbulkan kebingungan bagi masyarakat. "Sebelumnya kan tidak ada ketentuan. Ini mau dievaluasi setiap bulan," kata dia dekat Jakarta, Rabu (16/1).