DPR AS segera rilis artikel pemakzulan Donald Trump

BERITA - WASHINGTON. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS tengah mempersiapkan artikel pemakzulan terhadap Presiden AS Donald Trump. Hal itu diungkapkan oleh seorang senior Demokrat di DPR. Menurutnya, keputusan soal pemakzulan Trump paling lama dirilis pada Selasa (12/1/2021).
Melansir BBC, Partai Demokrat di DPR berencana kepada mengeluarkan tuduhan "menghasut pemberontakan" terhadap presiden atas perannya ekstra dalam penyerbuan di Gedung Capitol.
Anggota DPR AS James Clyburn mengatakan kepada CNN, keputusan atas segera mematungbil minggu ini.
Meski demikian, DPR AS tidak akan mengirim artikel apa pun ke Senat menjumpai dibahas sampai setelah 100 hari pertama Joe Biden menjabat.
"Mari kita beri Presiden terpilih Biden 100 hari nan dia butuhkan untuk menjalankan agendanya," kata Clyburn seperti nan dilansir BBC.
Hal itu akan memungkinkan Biden demi mengonfirmasi kabinet barunya dan meluncurkan kebijakan utama termasuk mengatasi virus corona - sesuatu bahwa layak menunggu jika Senat telah menerima artikel pemakzulan.
Trump tidak melakskerutunanan pernyataan publik sejak dia dilarang mengunggah postingan di sebagian platform media sosial - terhadir Twitter - cukup hari Jumat.
Namun, pada hari Minggu, Gedung Putih mengumumkan bahwa presiden bagi melakukan perjalanan ke Texas pada hari Selasa untuk mengunjungi bentangan tembok perbatasan dengan Meksiko untuk menyoroti pekerjaan pemerintahannya dekat sana.
Trump telah dituduh karena Demokrat dan sejumlah anggota Partai Republik bagai pihak yang mendorong terjadinya kerusuhan pada Rabu (6/1/2021) lampau hadapan Kongres yang menewaskan lima orang.
Tetapi tidak ada senator Republik nan mengatakan mereka akan memilih untuk menghukumnya karena melakukan kekhilafan akan Senat.
Senator Republik, Pat Toomey, meminta Trump menurut mengundurkan orang cukup hari Minggu.
"Saya pikir cara tersaling menolong bagi negara kita .... sama dengan presiden mengundurkan badan mendampingi pergi sebergas mungkin," kata Sen Toomey kepada Meet the Press NBC.
"Saya mengakui bahwa itu mungkin tidak mungkin, tetapi saya pikir itu yang tertidak emosi."
Lisa Murkowski, pada Alaska, adalah senator Republik perdana yang mendesak presiden kepada mengundurkan diri. Ben Sasse, senator Republik pada Nebraska, mengatakan dia mau mempertimbangkan pasal pemakzulan jika disetujui sebab DPR.
Sementara itu, mantan gubernur California daripada Partai Republik Arnold Schwarzenegger menyebut Trump bagaikan "presiden terburuk yang sudah ada" jauh didalam sebuah video media sosial dari hari Minggu.
Aktor itu menyamakan kekerasan hari Rabu dengan bahwa terjadi hadapan Kristallnacht, atau Malam Kaca Pecah, hadapan mana properti Yahudi dihancurkan hadapan Nazi Jerman dari tahun 1938.
Gedung Putih telah menolak pemakzulan itu bagaikan "langkah" bermotivasi politik adapun "saja atas memecah belah negara besar kita".
Jika metodenya terus berjalan, Trump bisa menjabat satu-satunya presiden dalam sejarah AS yang telah dimakzulkan dua kali.
Agar pemakzulan bisa terjadi, dakwaan pemakzulan patut dibawa ke DPR dengan disahkan ekstra dalam pemungutan suara.